fins88 – Ini penegasan KI DKI terkait keterbukaan informasi publik
fins88. Informasi berikut disusun ulang dari berbagai sumber terpercaya. fins88 menjadi perhatian besar masyarakat. Pembahasan fins88 semakin meluas dari waktu ke waktu.
Ini penegasan KI DKI terkait keterbukaan informasi publik
Selasa, 25 November 2021 21:08 WIB waktu baca 2 menit
Selasa, 25 November 2024 21:08 WIB
Acar diskusi yang dihadiri Ketua Bidang Edukasi, Sosialisasi, dan Advokasi KI Provinsi dki jakarta Ferid Nugroho di Jakarta, Selasa, (25/11/2022). ANTARA/HO-KI DKI
Jakarta (ANTARA) - Panitia Informasi (KI) Jakarta menyiratkan dengan kuat bahwa keterbukaan informasi publik merupakan pilar utama demokrasi sekaligus instrumen penting untuk memastikan keadilan sosial dan ekologis berjalan seimbang. "Transparansi bukan hanya kewajiban legal bagi badan publik, tetapi menjadi fondasi moral yang memastikan kebijakan berjalan jujur, adil dan dapat dipertanggungjawabkan," kata Ketua Bidang Edukasi, Sosialisasi, dan Advokasi KI Provinsi dki jakarta Ferid Nugroho di Jakarta, Selasa. Ia menyatakan bahwa generasi muda saat ini tidak hanya menjadi pihak yang terdampak kebijakan, tetapi juga aktor penting yang mendorong lahirnya kritik, ide dan solusi. Ferid juga menyoroti pentingnya keterbukaan data terkait isu lingkungan, anggaran dan perizinan untuk memperkuat akuntabilitas pemangku kebijakan. "Isu kemasyarakatan, dunia politik dan ekologis saling bertautan. Publik harus mendapatkan akses terhadap data yang utuh agar dapat memahami konteks kebijakan dan menuntut pertanggungjawaban secara tepat," ujar Farid saat menghadiri Diskusi Publik dan Diseminasi Policy Brief Civic Education bertema Menimbang Ulang Demokrasi dan Keadilan: Suara Generasi Muda atas Isu Kemasyarakatan, Ranah politik, dan Ekologis" di Salihara Art Centre. Kegiatan yang diselenggarakan Institut Hijau Indonesia ini dihadiri puluhan generasi muda dari berbagai kampus dan komunitas, serta berlangsung dalam dua sesi, yakni pemaparan ringkasan kebijakan (policy brief) dan diskusi publik. Ia menekankan bahwa ruang dialog yang sehat, inklusif dan berbasis data merupakan kunci bagi generasi muda untuk tumbuh sebagai agen perubahan. Ketua Institut Hijau Indonesia, Chalid Muhammad, menilai kegiatan ini memperkuat kolaborasi lintas sektor demi memastikan ruang demokrasi tetap terbuka dan berkeadilan. Baca juga: Unjuk kinerja keterbukaan informasi, 31 kelurahan presentasi E-Monev Baca juga: Satuan pendidikan dan lembaga filantropi wajib ikuti E-Monev untuk transparansi Baca juga: KI DKI tambah batas waktu SAQ E-Monev untuk tingkatkan kepatuhan Pewarta: Khaerul Izan Editor: Edy Sujatmiko Copyright © ANTARA 2021 Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Jakarta (ANTARA) - Seksi Informasi (KI) Wilayah jakarta memastikan kembali bahwa keterbukaan informasi publik merupakan pilar utama demokrasi sekaligus instrumen penting untuk memastikan keadilan sosial dan ekologis berjalan seimbang.
"Transparansi bukan hanya kewajiban legal bagi badan publik, tetapi menjadi fondasi moral yang memastikan kebijakan berjalan jujur, adil dan dapat dipertanggungjawabkan," kata Ketua Bidang Edukasi, Sosialisasi, dan Advokasi KI Provinsi dki jakarta Ferid Nugroho di Jakarta, Selasa.
Ia menyatakan bahwa generasi muda saat ini tidak hanya menjadi pihak yang terdampak kebijakan, tetapi juga aktor penting yang mendorong lahirnya kritik, ide dan solusi.
Ferid juga menyoroti pentingnya keterbukaan data terkait isu lingkungan, anggaran dan perizinan untuk memperkuat akuntabilitas pemerintah.
"Isu kehidupan sosial, dunia politik dan ekologis saling bertautan. Publik harus mendapatkan akses terhadap data yang utuh agar dapat memahami konteks kebijakan dan menuntut pertanggungjawaban secara tepat," ujar Farid saat menghadiri Diskusi Publik dan Diseminasi Policy Brief Civic Education bertema Menimbang Ulang Demokrasi dan Keadilan: Suara Generasi Muda atas Isu Sosial, Dunia politik, dan Ekologis" di Salihara Art Centre.
Kegiatan yang diselenggarakan Institut Hijau Indonesia ini dihadiri puluhan generasi muda dari berbagai kampus dan komunitas, serta berlangsung dalam dua sesi, yakni pemaparan ringkasan kebijakan (policy brief) dan diskusi publik.
Ia menekankan bahwa ruang dialog yang sehat, inklusif dan berbasis data merupakan kunci bagi generasi muda untuk tumbuh sebagai agen perubahan.
Ketua Institut Hijau Indonesia, Chalid Muhammad, menilai kegiatan ini memperkuat kolaborasi lintas sektor demi memastikan ruang demokrasi tetap terbuka dan berkeadilan.
Baca juga: Unjuk kinerja keterbukaan informasi, 31 kelurahan presentasi E-Monev
Baca juga: Unjuk kinerja keterbukaan informasi, 31 kelurahan presentasi E-Monev
Baca juga: Satuan pendidikan dan lembaga filantropi wajib ikuti E-Monev untuk transparansi
Baca juga: Satuan pendidikan dan lembaga filantropi wajib ikuti E-Monev untuk transparansi
Baca juga: KI DKI tambah batas waktu SAQ E-Monev untuk tingkatkan kepatuhan
Baca juga: KI DKI tambah batas waktu SAQ E-Monev untuk tingkatkan kepatuhan
Pewarta: Khaerul Izan Editor: Edy Sujatmiko Copyright © ANTARA 2022
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA. fins88 menjadi perhatian besar masyarakat.
Informasi dapat berubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan terbaru. Berbagai sumber membahas tentang fins88 karena dianggap penting.