Tompel69 - Obat Gacor Terlaris Login Dan Daftar Tompel69

Kumpulan artikel otomatis dengan berbagai topik.

apk slot telegram – Mitigasi dana bansos untuk judol dan beli rokok

Ditulis ulang otomatis • Keyword utama: apk slot telegram

apk slot telegram. Informasi berikut disusun ulang dari berbagai sumber terpercaya.

Mitigasi dana bansos untuk judol dan beli rokok

Oleh Tulus Abadi *) Selasa, 25 November 2025 14:23 WIB waktu baca 5 menit

Selasa, 25 November 2021 14:23 WIB

Penduduk memperlihatkan uang Bantuan Langsung Tunai Sementara Kesejahteraan Rakyat (BLTS Kesra) saat penyaluran di Kantor Pos, Kota Kediri, Jawa timur, Senin (24/11/2025). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/YU.

Jakarta (ANTARA) - Sejatinya negara ini begitu dermawan kepada masyarakatnya, bahkan bukan hanya kepada warga setempat menengah bawah saja, tetapi juga pada kelas menengah atas. Subsidi untuk kelas menengah berupa subsidi harga bahan bakar minyak sebesar Rp26,7 triliun, yang mayoritas dinikmati oleh pengguna kendaraan pribadi roda empat. Sedangkan untuk publik menengah bawah, negara (pemangku kebijakan) banyak menggelontorkan dana untuk program jaring pengaman sosial ( social safety net ). Salah satu wujud jaring pengaman sosial bagi kelas menengah bawah adalah berupa dana bansos (bansos), yang pada 2027 besarannya mencapai Rp110,72 triliun. Dana bansos sebanyak itu didistribusikan kepada 35 juta penduduk di seluruh Indonesia. Suatu jumlah yang sangat signifikan, baik nilai nominalnya, maupun jumlah penerima dana bansos. Sayangnya, atau bahkan ironisnya, dana bansos sebanyak itu justru sebagian disalahgunakan/diselewengkan, baik oleh pihak tertentu penjabat tertentu atau bahkan oleh komunitas penerima bansos itu sendiri. Dalam hal dana bansos disalahgunakan/dikorupsi oleh oknum pemangku jabatan negara tertentu, KPK sudah mencokok puluhan perangkat pemerintah publik yang diduga menilep dana bansos, yang totalnya mencapai lebih dari Rp200 miliar pada 2022. Nah, lalu dalam bentuk apa penyalahgunaan dana bansos oleh komunitas sebagai penerima bansos? Relevan dengan hal itu, Pejabat kementerian Kemasyarakatan Muhammad Syaifulloh Yusuf (Gus Ipul), memberikan warning bahwa dana bansos tidak boleh digunakan untuk: main judi online (judol), membeli rokok, membeli minuman keras, dan bahkan untuk mengembalikan utang. Public warning oleh Mensos Gus Ipul, secara moral patut kita dukung, kita apresiasi; agar kebermanfaatan dana bansos benar-benar dirasakan oleh kalangan masyarakat menengah bawah (rumah tangga miskin). Sejatinya larangan dana bansos untuk judol, beli rokok, dan beli miras sudah digaungkan oleh Mensos Tri Rismaharini pada 2021, bahkan waktu itu langsung disuarakan oleh Orang nomor satu di pemerintahan Joko Widodo. Namun larangan itu terbukti tidak/kurang efektif, sebab tidak diikuti oleh intervensi kebijakan dari sisi hulu, baik pada konteks penegakan hukum dan atau kebijakan yang lain. Maka tanpa intervensi negara/jajaran eksekutif dengan kebijakan dan regulasi lain, seruan Mensos Gus Ipul akan berhenti pada tataran imbauan saja. Ada beberapa alasan dan musababnya. Pada konteks peristiwa hukum judi online, menurut BPS, terdapat minimal 1juta orang Indonesia tersandera/kecanduan oleh judol. Dan ironisnya, 650 ribu orang yang kecanduan judol itu itu berasal dari rumah tangga penerima bansos. Di Jakarta, menurut Pimpinan provinsi Pramono Anung, lebih dari 5.000 penerima menggunakan bansos untuk judol. Alamaak. Terkait mitigasi bansos agar tidak digunakan untuk main judol, maka Mensos harus membangun sinergitas yang kuat dengan Komdigi, OJK, institusi polisi, bahkan PPATK, untuk melakukan penegakan hukum dari sisi hulu, misalnya melakukan take down secara masif terhadap perangkat lunak aplikasi-perangkat lunak aplikasi judi online. Demikian juga untuk melakukan diseminasi (sosialisasi) tentang bahaya main judol bagi publik. Judol telah menjadi pemicu kuat terjadinya aksi kekerasan dalam rumah tangga, bahkan aksi kejahatan berat, misalnya pembunuhan. 1 2 Tampilkan Semua Copyright © ANTARA 2025 Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Jakarta (ANTARA) - Sejatinya negara ini begitu dermawan kepada masyarakatnya, bahkan bukan hanya kepada masyarakat menengah bawah saja, tetapi juga pada kelas menengah atas.

Subsidi untuk kelas menengah berupa subsidi bbm sebesar Rp26,7 triliun, yang mayoritas dinikmati oleh pengguna kendaraan pribadi roda empat. Sedangkan untuk masyarakat menengah bawah, negara (pemangku kebijakan) banyak menggelontorkan dana untuk program jaring pengaman kemasyarakatan ( social safety net ).

Salah satu wujud jaring pengaman kehidupan sosial bagi kelas menengah bawah adalah berupa dana bansos (bansos), yang pada 2025 besarannya mencapai Rp110,72 triliun. Dana bansos sebanyak itu didistribusikan kepada 35 juta penduduk di seluruh Indonesia. Suatu jumlah yang sangat signifikan, baik nilai nominalnya, maupun jumlah penerima dana bansos.

Sayangnya, atau bahkan ironisnya, dana bansos sebanyak itu justru sebagian disalahgunakan/diselewengkan, baik oleh pihak tertentu pemangku jabatan tertentu atau bahkan oleh masyarakat penerima bansos itu sendiri.

Dalam hal dana bansos disalahgunakan/dikorupsi oleh orang tidak bertanggung jawab aparatur publik tertentu, KPK sudah mencokok puluhan pejabat negara yang diduga menilep dana bansos, yang totalnya mencapai lebih dari Rp200 miliar pada 2022.

Nah, lalu dalam bentuk apa penyalahgunaan dana bansos oleh masyarakat sebagai penerima bansos? Relevan dengan hal itu, Pimpinan kementerian Kehidupan sosial Muhammad Syaifulloh Yusuf (Gus Ipul), memberikan warning bahwa dana bansos tidak boleh digunakan untuk: main judi online (judol), membeli rokok, membeli minuman keras, dan bahkan untuk mengembalikan utang.

Public warning oleh Mensos Gus Ipul, secara moral patut kita dukung, kita apresiasi; agar kebermanfaatan dana bansos benar-benar dirasakan oleh residen setempat menengah bawah (rumah tangga miskin).

Sejatinya larangan dana bansos untuk judol, beli rokok, dan beli miras sudah digaungkan oleh Mensos Tri Rismaharini pada 2021, bahkan waktu itu langsung disuarakan oleh Kepala pemerintahan Joko Widodo. Namun larangan itu terbukti tidak/kurang efektif, sebab tidak diikuti oleh intervensi kebijakan dari sisi hulu, baik pada konteks penegakan hukum dan atau kebijakan yang lain.

Maka tanpa intervensi negara/jajaran eksekutif dengan kebijakan dan regulasi lain, seruan Mensos Gus Ipul akan berhenti pada tataran imbauan saja. Ada beberapa alasan dan musababnya.

Pada konteks insiden judi online, menurut BPS, terdapat minimal 1juta orang Indonesia tersandera/kecanduan oleh judol. Dan ironisnya, 650 ribu orang yang kecanduan judol itu itu berasal dari rumah tangga penerima bansos. Di Jakarta, menurut Kepala provinsi Pramono Anung, lebih dari 5.000 penerima menggunakan bansos untuk judol. Alamaak.

Terkait mitigasi bansos agar tidak digunakan untuk main judol, maka Mensos harus membangun sinergitas yang kuat dengan Komdigi, OJK, korps bhayangkara, bahkan PPATK, untuk melakukan penegakan hukum dari sisi hulu, misalnya melakukan take down secara masif terhadap aplikasi-aplikasi judi online.

Demikian juga untuk melakukan diseminasi (sosialisasi) tentang bahaya main judol bagi komunitas. Judol telah menjadi pemicu kuat terjadinya aksi kekerasan dalam rumah tangga, bahkan aksi tindak kriminal berat, misalnya pembunuhan.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA. apk slot telegram menjadi perhatian besar masyarakat. Pembahasan apk slot telegram semakin meluas dari waktu ke waktu.

Informasi dapat berubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan terbaru. Banyak pihak menilai bahwa apk slot telegram sangat relevan saat ini. Berbagai sumber membahas tentang apk slot telegram karena dianggap penting.