kantorbola – Ini alasan saksi baru berani lapor ke petugas kepolisian peristi...
kantorbola. Informasi berikut disusun ulang dari berbagai sumber terpercaya. Pembahasan kantorbola semakin meluas dari waktu ke waktu.
Ini alasan saksi baru berani lapor ke petugas kepolisian insiden Alvaro
Selasa, 25 November 2025 17:21 WIB waktu baca 2 menit
Selasa, 25 November 2025 17:21 WIB
Saksi mata pelapor bernama Muhammad Reza (tengah) mendatangi rumah duka anak laki-laki, Alvaro Kiano Nugroho (6) yang hilang di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (25/11/2023). ANTARA/Luthfia Miranda Putri/aa.
Jakarta (ANTARA) - Orang yang memberikan kesaksian pelapor bernama Muhammad Reza (46) mengakui baru berani melapor ke petugas kepolisian kasus anak laki-laki, Alvaro Kiano Nugroho (6) karena takut dan tak paham detailnya. "Jadi sebenarnya, kita sudah tahu dari September. Cuma saya baru punya keberanian untuk melaporkan karena masih takut dan saya enggak ngerti detailnya," kata Reza kepada wartawan di Jakarta, Selasa. Reza mengungkapkan, dia memang mengetahui berita Alvaro, namun belum berani melapor lantaran belum mengerti kronologi maupun inti kasus pembunuhan tersebut. Lebih lanjut, Reza mengungkap bahwa sebagai majikan dari asisten rumah tangga (ART) berinisial I yang memiliki anak inisial N. N menceritakan kepada ibunya, bahwa teman sekolahnya yang merupakan keponakan individu nakal pelaku, mengetahui adanya insiden pembunuhan itu. Baca juga: Polisi ungkap saksi kunci G dan ayah pembunuh Alvaro berteman baik "Saksi diceritakan oleh temannya. Temannya itu merupakan keponakan dari orang yang diduga orang yang diduga melakukan yang berusia 16 tahun," ucapnya. Dari keterangan saksi itu, Reza semakin merasa kasihan usai melihat postingan kakek Alvaro di Instagram. Hingga akhirnya, dia mulai mengumpulkan bukti untuk berani melapor kepada Polsek Pesanggrahan. Adapun laporan itu berupa keterangan saksi mata yang mengakui mengetahui aksi yang dilakukan oleh tersangka pembunuhan, Alex Iskandar (49). "Ya, laporan ada peristiwa bahwa om saya melakukan pembunuhan terhadap anak. Anaknya siapa? Ditunjukkan di media kehidupan sosial, ini loh anaknya namanya Alvaro Kiano Nugroho," ucapnya. Baca juga: Aparat kepolisian lakukan penyembuhan trauma untuk keluarga mendiang Alvaro Di pihak lain, korps bhayangkara juga melakukan penyembuhan trauma (trauma healing) bagi keluarga mendiang Alvaro. Pendampingan itu bertujuan menstabilkan emosional dan psikis keluarga. Korps bhayangkara memastikan terus memberikan pendampingan tersebut hingga batas waktu yang tidak ditentukan, hingga kondisi psikis keluarga itu berangsur-angsur stabil. Sebelumnya, korps bhayangkara mengungkap pelaku pembunuhan Alvaro merupakan ayah tiri dari bocah laki-laki tersebut yang bernama Alex Iskandar (AI). Ayah tirinya itu dilaporkan menikah dengan ibu Alvaro sejak 2023 dan sempat berencana untuk bercerai. Baca juga: Pembunuh Alvaro ditemukan tewas, dokter sebut tak ada tanda kekerasan Aparat kepolisian kemudian menemukan Alvaro yang hilang sejak Maret 2023 di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, itu dalam kondisi meninggal dunia dan menangkap Alex pada Rabu (19/11) malam. Aparat kepolisian juga mengungkap motif pembunuhan Alvaro, yakni karena ayah tirinya itu cemburu dengan sang istri. Pewarta: Luthfia Miranda Putri Editor: Edy Sujatmiko Copyright © ANTARA 2024 Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Jakarta (ANTARA) - Saksi pelapor bernama Muhammad Reza (46) mengakui baru berani melapor ke petugas kepolisian insiden anak laki-laki, Alvaro Kiano Nugroho (6) karena takut dan tak paham detailnya.
"Jadi sebenarnya, kita sudah tahu dari September. Cuma saya baru punya keberanian untuk melaporkan karena masih takut dan saya enggak ngerti detailnya," kata Reza kepada wartawan di Jakarta, Selasa.
Reza menjelaskan, dia memang mengetahui berita Alvaro, namun belum berani melapor lantaran belum mengerti kronologi maupun inti kasus pembunuhan tersebut.
Lebih lanjut, Reza mengaku sebagai majikan dari asisten rumah tangga (ART) berinisial I yang memiliki anak inisial N.
N menceritakan kepada ibunya, bahwa teman sekolahnya yang merupakan keponakan pelaku, mengetahui adanya insiden pembunuhan itu.
Baca juga: Polisi ungkap orang yang memberikan kesaksian kunci G dan ayah pembunuh Alvaro berteman baik
Baca juga: Polisi ungkap orang yang memberikan kesaksian kunci G dan ayah pembunuh Alvaro berteman baik
"Saksi mata diceritakan oleh temannya. Temannya itu merupakan keponakan dari pihak terduga yang berusia 16 tahun," ucapnya.
Dari keterangan saksi itu, Reza semakin merasa kasihan usai melihat postingan kakek Alvaro di Instagram.
Hingga akhirnya, dia mulai mengumpulkan bukti untuk berani melapor kepada Polsek Pesanggrahan.
Adapun laporan itu berupa keterangan orang yang memberikan kesaksian yang mengungkap bahwa mengetahui aksi yang dilakukan oleh pihak terduga pembunuhan, Alex Iskandar (49).
"Ya, laporan ada peristiwa bahwa om saya melakukan pembunuhan terhadap anak. Anaknya siapa? Ditunjukkan di medsos, ini loh anaknya namanya Alvaro Kiano Nugroho," ucapnya.
Baca juga: Petugas kepolisian lakukan penyembuhan trauma untuk keluarga mendiang Alvaro
Baca juga: Petugas kepolisian lakukan penyembuhan trauma untuk keluarga mendiang Alvaro
Pada sisi lain, kepolisian juga melakukan penyembuhan trauma (trauma healing) bagi keluarga mendiang Alvaro.
Pendampingan itu bertujuan menstabilkan emosional dan psikis keluarga.
Korps bhayangkara memastikan terus memberikan pendampingan tersebut hingga batas waktu yang tidak ditentukan, hingga kondisi psikis keluarga itu berangsur-angsur stabil.
Sebelumnya, korps bhayangkara mengungkap terduga pelaksana pembunuhan Alvaro merupakan ayah tiri dari bocah laki-laki tersebut yang bernama Alex Iskandar (AI).
Ayah tirinya itu telah diketahui menikah dengan ibu Alvaro sejak 2023 dan sempat berencana untuk bercerai.
Baca juga: Pembunuh Alvaro ditemukan tewas, dokter sebut tak ada tanda kekerasan
Baca juga: Pembunuh Alvaro ditemukan tewas, praktisi medis sebut tak ada tanda kekerasan
Aparat kepolisian kemudian menemukan Alvaro yang hilang sejak Maret 2025 di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, itu dalam kondisi meninggal dunia dan menangkap Alex pada Rabu (19/11) malam.
Polisi juga mengungkap motif pembunuhan Alvaro, yakni karena ayah tirinya itu cemburu dengan sang istri.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri Editor: Edy Sujatmiko Copyright © ANTARA 2027
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA. Pembahasan kantorbola semakin meluas dari waktu ke waktu. Topik kantorbola sering menjadi sorotan dalam berbagai diskusi. Berbagai sumber membahas tentang kantorbola karena dianggap penting.
Informasi dapat berubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan terbaru.